Beberapa Pertanyaan Yang Sering Diajukan Tentang SOLFest dan Kasus Takalar

Apa sih Solfest itu?

Solfest adalah kampanye publik untuk menggalang dukungan dan solidaritas terhadap petani Takalar yang dirampas tanahnya. Seperti yang kita tahu bersama, tanah adalah kehidupan bagi petani. Tanpa tanah, tidak ada kehidupan bagi petani. Merampas tanah petani sama halnya dengan membunuh petani.

Siapa yang merampas tanah petani?

Tanah petani Takalar dirampas oleh PTPN XIV, sebuah perusahaan agribisnis milik negara.

Tapi, apa yang sesungguhnya terjadi?

Tahun 1980, sebuah proyek perkebunan tebu dimulai. Proyek tersebut butuh lahan yang ditempati warga sejak tahun 1960. Masyarakat menolak karena mereka hanya lahan tersebut mereka bergantung hidup. Kamu tahu kan, Maka pembebasan lahan dilakukan secara paksa dan sepihak dengan janji akan dikembalikan setelah 25 tahun.

Sebentar…. dimana sih Polongbangkeng itu? Baru dengar soalnya … J

Polongbangkeng itu di Kabupaten Takalar, sekitar 50 km dari Makassar. Disitulah terletak Pabrik Gula Takalar, salah satu pabrik milik PTPN XIV yang

Apa betul tanah petani dirampas? Karena yang saya tahu dari koran dan televisi, tanah itu kan milik negara? Bukan petani …

Itu keliru! Petani mendiami tanah mereka sejak tahun 1960an. Sebelum ada jalanan dibuat oleh negara, warga telah mengolah lahan menjadi gantungan hidup sehari-hari dengan menanaminya palawija, jagung dan lain-lain. Berdasarkan UU Agraria tanah yang digarap oleh rakyat dalam rentang waktu 25 tahun berturut-turut sudah menjadi hak rakyat. Jika memang bukan tanah warga, mengapa ada proses pembebasan lahan? Lagi pula prosesnya penuh manipulasi dan intimidasi.

Saya tadi mendengar soal manipulasi dan intimidasi? Maksudnya gimana, coba jelaskan…

Bayangkan sosialisasi proyek ini dilakukan hanya di masjid, tahun 1980. Sosialisasinya hanya dihadiri oleh beberapa orang saja. Selanjutnya proses-proses pemaksaan juga terjadi. Banyak warga yang menolak proyek tersebut dipanggil paksa ke kantor tentara. Ada yang diikat lalu diseret. Ada yang dipukuli. Juga ada yang terbunuh, tewas tergantung. Kasus ini tidak pernah diusut hingga sekarang

Astaga!! Seperti itukah kejadiannya?

Ya. Tragis kan?

Berapa luas lahan warga yang dikuasai PTPN XIV?

Sekitar 6500 ha. Dulunya kebun dan sawah. Setiap petak ditandai parit, pohon, pagar dan tanda-tanda lain. Namun setelah diratakan oleh perusahaan, batas atau tanda-tanda tanah hilang.

Apakah ada bukti-bukti tertulis?

Sampai sekarang hampir seluruh warga masih menyimpan amplop berwarna coklat, bekas pembayaran ganti rugi pembebasan. Dalam dokumen tersebut dinyatakan tanah akan dikembalikan 25 tahun berikutnya (tahun 2005), setelah Hak Guna Usaha berakhir. Tapi setelah 25 tahun, HGU tak kunjung selesai. Tanah tak kunjung dikembalikan.

Mengapa tanah tidak dikembalikan setelah HGU selesai?

Itu dia masalahnya. Bupati Takalar langsung saja memperpanjang secara sepihak. SK tentang perpanjangan HGU ditandatangani tanpa meminta persetujuan dari pemilik lahan, para petani. Ini mengulang kejadian saat pertama kali proyek dimulai.

Pemerintah didorong ambisi untuk mendapatkan prestasi swasembada gula. Tetapi dengan cara mengorbankan petani-petani.

Mengapa kita mesti memberi dukungan? Aku tak merasa terkait dengan kejadian ini…

Coba bayangkan, kamu kehilangan sesuatu yang sangat berharga dalam hidupmu, kamu menuntut dikembalikan. Tapi yang kamu dapat, kamu malah dipukuli, ditembaki, ditangkapi. Lalu semua orang berkata, “Aku merasa tak ada hubungannya dengan masalahmu!”.

Tapi, soal petani Takalar ini, kamu bisa saja bilang tidak ada hubungan secara langsung. Tapi tahukah kamu, jika setiap sendok gula dalam teh atau kopimu, atau kue, masakan, dan makanan lainnya yang kamu makan, terdapat keringat dan penderitaan para petani selama hampir 30 tahun?

Para petani melakukan hal yang semestinya dilakukan oleh setiap manusia, membela dan menuntut kehidupannya kembali. Kita, yang sekalipun merasa tidak terkait dengan hal ini, mesti melakukan sesuatu selayaknya sebagai sesama manusia. Bersolidaritas dan mendukung mereka yang menuntut haknya.

Oh.. gitu ya? Lalu sebaiknya seperti apa?

Mari berhenti berfikir bahwa apa yang orang lain alami terlepas dari kita. Apapun yang terjadi di muka bumi ini ada kaitannya dengan kita. “Kamu bisa lari tapi kamu tidak bisa sembunyi”. Setiap hal yang kita konsumsi ada penderitaan orang lain yang dipaksa bekerja untuk membuatnya. Begitulah sistem ekonomi dan sosial yang berlaku ini : kapitalisme!

Dukungan apa yang diharapkan dari kami?

Kami tidak memberikan “instruksi” apa yang kamu sebaiknya harus lakukan. Tapi paling tidak ada sedikit gambaran tentang apa yang harus kamu lakukan:

Mulailah berfikir dan memahami dunia sekelilingmu. Ambil peranmu, maksimalkan potensimu, dan jangan pernah mengatakan kamu tidak bisa apa-apa, atau seba-liknya, kamu telah melakukan sesuatu. Jangan pernah!

0 komentar:

Posting Komentar